SELAMAT DATANG DI BLOG ACHOUNK EL-ANSHORY

Sabtu, 28 Agustus 2010

(Pengantar Bedah Buku “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! Memar Luka Seorang Muslimah” karya Muhidin M. Dahlan)

Sinopsis
Buku tersebut mengisahkan ulang perjalanan seorang muslimah yang menjadi pelacur. Awalnya, Nidah Kirani, seorang mahasiswi dan aktivis jemaah Islam yang mencita-citakan tegaknya Islam kaffah dalam Daulah Islamiyah Indonesia, mengalami kekecewaan yang dalam. Sebab spiritualitas kawan sepergerakannya ternyata biasa-biasa saja, dan di samping itu dia merasa dibodohi karena tidak tahu program dan arah gerak jemaah. Pemikiran jemaah dinilainya sebagai dogma-dogma yang tak masuk akal. Maka Nidah Kirani memberontak dan lari dari jemaah dan mulai mencoba hidup baru secara bebas. Dia lalu bergaul dengan kehidupan malam, seks, dan narkoba. Lalu menjadi perempuan penganut free-sex yang liar dan akhirnya menjadi pelacur profesional, di bawah seorang germo yang juga dosennya sendiri sekaligus anggota DPRD dari sebuah fraksi yang sering meneriakkan tegaknya Syariat Islam. Semua perilakunya ini dilakukannya karena kekecewaannya yang dalam, di samping untuk memberontak kepada Tuhan yang dianggapnya telah menghancurkan dirinya. Pada akhirnya, dia melakukan perenungan, dan sampailah dia pada suatu kemantapan untuk menjadi seorang pelacur, sebagai upaya untuk memaknai eksistensi dirinya, sekaligus untuk menunjukkan bahwa menjadi pelacur berarti menguasai dan menundukkan laki-laki, bukan dikuasai dan ditundukkan laki-laki seperti halnya dalam sebuah lembaga pernikahan.

Beberapa Catatan Kritis
a. Stigma Negatif Terhadap Gerakan Islam
Buku ini menarik untuk dibaca dan menantang. Terutama bagi para aktivis gerakan Islam. Sebab yang dikisahkan adalah perjalanan seorang aktivis gerakan Islam. Tapi, yang lebih penting adalah, apa sebenarnya tujuan penulis buku dengan bukunya ini? Dengan melihat maraknya seruan menerapkan Syariat Islam belakangan ini, maka buku ini dapat dipahami posisinya. Yaitu secara tidak langsung ingin membentuk citra negatif bagi gerakan Islam yang ingin menegakkan Syariat Islam. Caranya adalah mengekspos perilaku oknum mantan anggota gerakan yang justru kontradiksi dengan Syariat Islam itu sendiri, seperti mengkonsumsi narkoba dan seks bebas. Juga dengan mengekspos perilaku bejat oknum anggota DPRD yang konon dari fraksi yang memperjuangkan Syariat Islam. Semua ini bertujuan agar masyarakat tidak mempercayai lagi perjuangan untuk menegakkan Syariat Islam, karena toh perilaku para aktivisnya sangat munafik, bejat, dan amat jauh dari Syariat.
Seharusnya, kita bisa melihat secara dewasa fenomena tersebut. Ide-ide (sebagian) gerakan Islam yang dirasakan sebagai dogma, memang faktual adanya. Tapi itu tentu tidak bisa digeneralisir. Apakah semua gerakan Islam mendogma para aktivisnya? Apakah semua gerakan Islam memperlakukan aktivisnya seperti kerbau yang dicocok hidungnya tanpa boleh berpikir dan mendiskusikan ide-ide gerakan?
Begitu pula perilaku menyimpang dari Syariat Islam, juga faktual adanya pada sebagian aktivis. Tapi apakah itu berarti Syariat Islam yang salah? Apakah ide Negara Islam yang salah? Apakah Tuhan yang salah? Mengapa kita tidak menyalahkan sistem sosial sekuler yang menciptakan ruang-ruang bagi perliaku liberal yang bejat? Mengapa kita tidak menolehkan perhatian kita pada struktur masyarakat kapitalis sekarang, yang melahirkan ketidakadilan dan ketimpangan, sehingga lahir orang-orang termarjinalkan seperti anak jalanan dan pelacur? Mengapa semua keburukan ini mesti dialamatkan kepada Tuhan? Mengapa?

b. Menyisipkan Pandangan Kufur
Hubungan pandangan hidup (filsafat) dan sastra sangatlah erat. Sastra seringkali meruapkan ekspresi dari pandangan hidup atau filsafat yang dianut penulisnya. Wellek dan Waren dalam Theory of Literature (1956:110) mengatakan,”Frequently literature is thought of as a philosophy, as ideas wrapped in form, and it is analyzed to yield leading ideas.”
Maka, buku karya Muhidin M. Dahlan ini juga dapat dianggap sebagai pengungkapan ideologi atau pandangan-pandangan hidup penulisnya. Sayangnya, bukan ide Islam yang menjadi substansi atau roh dari karyanya, melainkan ide-ide kafir. Misalkan saja, pandangan penulis bahwa agama adalah candu masyarakat, yang menipu manusia dari hakikat kehidupan, benar-benar sejalan dengan pandangan Karl Marx. Perhatikan ungkapan penulis di halaman 236-237 :

“Kuberitahukan kepada kalian semua. Hai semuanya:masyarakat bumi adalah masyarakat pecandu yang sudah sangat jauh lari dari esensi mereka hidup. Mereka bisa bertahan hidup hanya dengan candu. Kulihat mereka sekarang dalam kondisi mabuk. Hidup mereka menjadi stagnan, mandek. Bagaimana tidak, inti hidup sendiri, yang memandu kehidupan mereka, ialah keyakinan tentang Tuhan yang tak pernah jelas dan sesungguhnya rapuh.”

Bandingkan khotbah Muhidin itu dengan ungkapan Karl Marx (w. 1883) :
“Religion is the sigh of the oppressed creature, the hearth of a hearthless world, just as it is the spirit of a spiritless situation. It is the opium of the people.” (Agama adalah keluh-kesah dari makhluk tertindas, kalbu dari suatu dunia yang tak berkalbu, dan jiwa dari suatu situasi yang tak berjiwa. Agama adalah candu bagi rakyat).
(Lihat Karl Marx, “Contributin to The Critique of Hegels Philosophy of Right”, dalam On Religion, hal. 41-42)

Jadi, apakah Muhidin M. Dahlan seorang Marxis? Wallahu a’lam. Yang jelas, dalam karyanya bisa ditemukan serat-serat pemberontakan dan pelecehan terhadap agama, sebuah ciri khas Marxisme.
Ide-ide kafir lainnya yang cukup kental dan bisa dirasakan, adalah kebebasan (liberalisme). Dalam arti tidak adanya keterikatan dengan sebuah norma yang baku. Norma agama dianggap sebagai dogma yang MUSTI dihancurkan. Ini juga khas filsafat Barat, khususnya filsafat eksistensialisme yang sangat menuhankan kebebasan (Lihat, “Eksistensialisme: Keberadaan Manusia”, dalam Ide-Ide Besar Sejarah Intelektual Amerika, Suparman dan Malian, 2003, hal. 9). Maka ketika penulis mempropagandakan kebebasan dengan melukiskan Nidah Kirani yang menikmati eksistensi dirinya sebagai pelacur, yang begitu melecehkan pernikahan, yang mempersetankan agama dan Tuhan, semua itu jelas adalah ekspresi dari kebebasan. Yang kufur, liar, dan tidak bertanggung jawab.

c. Bahasa Vulgar
Jika kita hendak mencari karya sastra dengan bahasa yang vulgar, kasar, buku Muhidin M. Dahlan dapat diambil sebagai sampelnya. Bahkan saking vulgarnya, ada dua halaman dalam buku itu yang disensor dengan tinta hitam, sehingga beberapa kata atau sebaris kalimat tidak bisa dibaca (hal. 102-103).
Diksi (pilihan kata) yang disajikan terkadang mengesankan, bahwa penulis adalah orang yang tidak punya tata-krama dan tidak berpendidikan. Dengan permohonan maaf, kami sajikan contohnya di halaman 194 :

“”Hubunganku dengannya tak kurang dan tak lebih semata hanya seksnya saja untuk pelampiasan kekosonganku.Lain tidak. Cinta? Taik.”

Mungkin saja, buku ini bagi orang dewasa hanya sebagai entertainment saja. Tapi bagi orang muda yang sedang mencari jatidiri, yang belum matang, pilihan kata penulis buku akan menjadi semacam “ayat suci” yang akan menentukan sikapnya kelak. Maka, kekasaran jiwa, kevulgaran yang telanjang, sikap tak mengenal kehalusan bahasa dan kesantunan kata, akan berpotensi semakin merusak mental bangsa kita (yang sudah rusak ini) untuk jangka panjang. Muhidin M. Dahlan akan turut bertanggung jawab untuk hal ini.

d. Menawarkan Kegelapan
Hal yang paling mendasar yang ditawarkan penulis, adalah kegelapan. Betapa Nidah Kirani digambarkan mengalami kekosongan jiwa dan pikiran setelah melalui petualangannya yang hancur-hancuran (hal. 243). Tidak ada tawaran secercah sinar yang bisa membimbing. Buku ini menawarkan kehampaan, kekosongan, ketiadaan. Nihil.
Dalam dunia filsafat, kekosongan dan kegelapan adalah ciri khas dari sastra yang beraliran eksitensialisme. Dan itu, sebenarnya bukan lagi pemberontakan terhadap agama, tetapi malah sebuah agama alternatif yang sengaja dibuat oleh para eksistensialis, untuk menjadi pembimbing kehidupan dalam situasi modern yang chaos. McElroy (1972:36) seorang penulis eksistensialis, ketika menggambarkan siapa itu kaum eksistensialis, dia mengatakan,”…a group of thinkers who are attempting to develop an alternative religious discipline as a guide for living in the chaos of modern world.”
Maka dari itu, tawaran Muhidin M. Dahlan sebenarnya adalah suatu agama alternatif. Dia bikin agama baru. Tuhannya adalah hawa nafsu manusia. Mungkin Muhidin adalah nabinya, yang sedang giat menggembar-gemborkan ajaran yang kafir kepada umat manusia, agar umat manusia bertaklid buta dan mengekor kepadanya menuju kegelapan yang abadi. Mengerikan. [ ]

Jumat, 27 Agustus 2010

Fungsi Akal Yg Menjadikan Derajat Manusia Seperti Malaikat, Seperti Iblis Ataukah Seperti Binatang.

Assalamu'alaykum wr.wb

hmm..menarik kalau merenungi dan bicara masalah akal.
dengan akal manusia bisa menjadi baik, benar dan cerdas bila potensi akal
disandarkan or ditundukkan kepada hukum Allah dan sunnah Rasul. tapi..dengan
akal manusiapun bisa menjadi, jahat, salah, sombong, bodoh dan dungu, bila akal
dijadikan sandaran penuh akan semua masalah dalam hidupnya.

"Telah kami tunjukkan kepadanya dua jalan hidup (baik dan buruk)" (TQS.
Al-Balad [90]:10)

fungsi akal hanya digunakan untuk menimbang perbuatan baik dan buruk menurut
ukuran akal yg menggunakannya, jika perbuatan baik dan buruk disandarkan menurut
ukuran akalnya, jelas semua bersifat relatif dan tidak mutlak. maka disinilah
terjadi pertentangan antara akal manusia yg satu dengan manusia yg lain.

hmm..harusnya akal digunakan untuk mencari kebenaran yg sudah diberitakan
dalam Firman Allah dan RasulNya dan bukan mencari pertentangan atas semua berita
yg sudah di firmankanNya. andai seseorang belum menemukan makna berita yg
dituliskan dalam Al-qur'an, layaknya seorang hamba yg belum menemukan,
seharusnya diam yaitu kami dengar dan kami taat.

hmm..aku teringat kata2 seorang "cendikiawan muslim" yg mengatakan :

"Iblis kelak akan masuk surga, bahkan di tempat yang tertinggi karena dia
tidak mau sujud kecuali kepada Allah saja, dan inilah tauhid yang murni."

hmm..dia mengclaim iblis akan masuk surga berdasarkan akalnya, padahal

"Kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada adam, maka sujudlah
mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia teramsuk golongan
orang2 yg kafir" (Al-Baqarah : 34)

hmm..Allah telah mengclaim iblis termasuk orang2 yg kafir.dan orang kafir
tempatnya adalah neraka yg menyala2.

"sesungguhnya orang2 yg kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya,
maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi,
walaupun dia menebus diri dengan emas yg sebanyak itu. bagi mereka itulah siksa
yg pedih dan sekali-kali tidak memperoleh penolong" (Ali-Imran : 91)

hmm..akal cendekiawan yg mengatakan iblis menempati syurga tertinggi karena
ketauhidan murninya sungguh bertentangan dengan firman Allah. karena Tauhid
bukan sekedar bentuk penyembahan, tapi dibarengi dengan bentuk ketaatan,
sedangkan iblis tidak taat pada Allah.

hmm..aku sering berfikir kenapa Allah or Rasul berkata "derajat manusia yg
bertaqwa akan melebihi derajat seorang malaikat, tapi..derajat manusia yg
menuruti hawa nafsunya, dia akan lebih hina dari binatang melata"

bagiku perkataan Allah or Rasul tidak akan pernah salah, dan aku selalu
menggunakan akalku untuk membenarkan perkataan Allah dan mencari jawabannya,
kenapa Allah bisa berkata spt itu?? dan perkataan itu pasti benar.

yup!!perkataan itu benar. Iblis hanya mau menyembah kepada Allah, tapi Iblis
tidak taat kepada Allah (karena menolak perintah Allah untuk menyembah adam)
sedangkan Malaikat hanya mau menyembah kepada Allah dan Malaikatpun hanya taat
kepada Allah. jadi yg murni bentuk ketauhidannya adalah Malaikat dan bukan
Iblis.

hmm..aku mikir lagi, jelas aja malaikat bisa memurnikan ketauhidannya, karena
Malaikat tidak dilengkapi Hawa nafsu oleh Allah....tapi manusia?? dilengkapi
oleh hawa nafsu dan akal yg tidak dimiliki oleh Malaikat.

hmm..disinilah perbedaan itu. karena hawa nafsu sifatnya selalu mengajak
kepada keinginan diri untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan akal diberikan
Allah adalah sebagai pelengkap untuk menimbang2 apakah keinginannya itu perlu
dituruti or tidak dituruti (menimbang baik dan buruk yg bersifat relatif )

Yup!! pada saat manusia menuruti hawa nafsunya dan menyandarkan kepada akalnya
yg bersifat relatif, maka disinilah manusia sering jatuh pada kesalahan. dan
andai manusia sudah hilang akalnya dan hanya tersisa hawa nafsunya, disinilah
hinanya manusia melebihi binatang melata.

Dan apabila manusia mempunyai kekuatan akal tanpa dilandasi dengan keimanan,
disinilah sifat manusia yg spt iblis (sombong). tapi..andai manusia menahan hawa
nafsunya dan menundukkan akalnya pada semua firman Allah dan RasulNya, maka
disinilah ketinggian derajat manusia melebihi malaikat. karena mampu menahan
hawa nafsu (yg tidak dimiliki oleh malaikat) dan menundukkan akalnya akan semua
firman Allah dan RasulNya. dan kuncinya adalah ilmu yg benar dan didasari oleh
kejujuran, keikhlasan dan kepasrahan dengan penuh ketundukkan (kami dengar dan
kami taat)

Hmm..aku juga sering berpikir, kenapa guruku selalu bilang padaku untuk
memilih bahan bacaan dan memilih semua yg ingin aku pikirkan (tidak semua harus
dibaca dan tidak semua harus dipikirkan)kata beliau, "bisa pecah lama2 itu
kepala kamu.." aku suka mikir..kenapa beliau berkata spt itu?? Ternyata terbukti
lagi ditempat kami bekerja seorang peneliti yg menurutku sudah maksimal
kemampuan otaknya untuk menampung semua, ya..akhirnya hilang semua ingatan yg
ada dikepalanya, hingga saat inipun..jangankan untuk memikirkan penelitiannya??
Mengingat abjad dan huruf aja dia sudah tidak mampu. Dan aku juga suka
memperhatikan orang2 atheis yg tidak percaya akan Tuhan, dalam hidupnya tidak
pernah ada ketenangan dan selalu aja sikap frustasi dan menyalahkan kepada
orang2 yg mengakui akan Tuhan. Dan sifat penghambaannya kepada sesuatu selain
Tuhan (orang, harta, dlsbnya) itu lebih condong sekali dan terlihat jelas
sekali, kalau dia bukan orang yg bahagia.

Yaa..ini hanya hasil pengamatan dan renungkanku aja selama ini, ternyata
banyak sekali hikmah dan pelajaran yg bisa kita ambil andai manusia mau
menundukan akalnya kepada semua yg telah ditentukan oleh Allah.
dan ternyata akal "cendekiawan muslim" tidak mampu membedakan mana tauhid
murni dan setengahnya aja :) dan sialnya lagi, orang jelas salah, masih saja ada
yg senang mengikuti kesalahannya. Hehehe kebiasaan jelek orang disini adalah,
senang mengikuti yg salah (ikutan ngetop walau salah), iri dengan orang yg
berbuat salah (karena patokannya adalah dengan pembuat salah yg lebih besar) dan
bangga dengan kesalahannya, (karena merasa sudah mampu mempengaruhi orang dan
menjadi pengikut kesalahannya dan akhirnya seolah2 menjadi benar, karena
pengikutnya yg banyak -:)

Wallahu a’lam bisowab

Selasa, 24 Agustus 2010

FENOMENA SARJANA DAN DUNIA KERJA

Pendidikan saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus bagi setiap orang, bagi para orang tua akan berusaha mempersiapkan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anaknya bahkan sampai ke jenjang perguruan tinggi, banyak hal yang menjadi alasan akan pentingnya pendidikan saat ini, mulai dari menjadikan pendidikan sarana untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang, sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan, sebagai peningkatan strata sosial, bahkan tidak sedikit yang melanjutkan pendidikan hanya untuk sekedar gengsi, dan bagi sebagian orang tidak lagi mementingkan berapapun ongkos yang akan dikeluarkan yang penting bisa tetap melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, intinya saat ini pendidikan itu penting. Perguruan tinggi, yang akan melahirkan para sarjana pun saat ini tidak kalah tumbuh pesat, tercatat ratusan perguruan tinggi ada di Indonesia yang menawarkan beragam program study dan fasilitas yang menjanjikan, tidak hanya itu, lembaga-lembaga kursus yang setara dengan perguruan tinggi pun tumbuh bak jamur dimusim hujan sebagai imbas akan kebutuhan pendidikan tinggi. 
Dari sekian perguruan tinggi yang ada, setiap tahunnya akan meluluskan ribuan bahkan jutaan sarjana, yang siap atau tidak siap akan terjun kedunia nyata mengaplikasikan apa yang telah didapatkan dari pendidikannya selama ini, mereka akan berlomba-lomba untuk mengisi segala posisi yang ada ditengah-tengah masyarakat untuk meneruskan estafet bangsa dimasa yang akan datang. Sempitnya lapangan pekerjaan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini terus berupaya memacu pertumbuhan ekonominya pasca diguncang krisis hebat pada tahun 1997 lalu akibat dari kenaikan suku bunga oleh Fed Reserve Amerika Serikat yang berinisiatif mengantisipasi kemungkinan inflasi di AS, kemudian mengakibatkan jatuhnya harga-harga saham di bursa, disamping melemahnya nilai tukar Euro. 
Namun, yang paling banyak diributkan adalah penyebab yang merupakan unsur-unsur di dalam negeri yaitu kerawanan antar elite politik, keraguan terhadap integritas kebijakan pemerintahan, sampai kepada Bank Indonesia yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kestabilan rupiah masih jauh dari pembenahan yang diharapkan. Untuk itu berbagai uapaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan satabilitas keamanan dan stabilitas ekonomi. Menurunya stabilitas keamanan negara ini, berimbas pada menurunya stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi melambat mengakibatkan banyak pelaku usaha yang tidak siap dengan perubahan iklim ekonomi yang begitu drastis terpaksa menurunkan laju produksi bahkan ada yang terpaksa menghentikan usaha tersebut, banyak para investor yang selama ini menanamkan modalnya untuk berbagai sektor di Indonesia, menarik investasinya keluar dan mengalihkannya ke negara lain. Hal itu berimbas pada semakin kecilnya lapangan pekerjaan, dan membuat ketidak seimbangan antara para pencari kerja dan dunia kerja. Sarjana Vs Dunia Kerja Dari gambaran diatas jelas bahwa lapangan kerja yang ada saat ini tidak lagi cukup untuk untuk menampung jutaan sarjana yang lulus setiap tahunnya, akibatnya persaingan untuk memperebutkan lapangan pekerjaan akan semakin keras, den menuntut setiap orang untuk benar-benar mengoptimalkan kemampuan diri agar sesuai dengan verifikasi yang dibutuhkan dunia kerja itu sendiri. Dan ironinya segala upayapun akan dilakukan dengan alasan kebutuhan untuk melanjutkan hidup.alhasil bagi yang tidak mampu bersaing akan tersingkir, disanalah menjamurnya para pengangguran dari kalangan sarjana, dan tidak mengeharankan berkembang anekdot dalam masyarakat bahwa sarjana hanya akan menganggur. Hal tersebut pada dasarnya bukanlah salah perguruan tinggi, yang menjadi sebab adalah minimnya kesadaran untuk mengembangkan kemampuan diri serta kurangnya kreatifitas individu itu sendiri, bahkan sugesti yang ada selama ini bahwa kuliah untuk mencari kerja mendorong setiap lulusan perguruan tinggi untuk berbondong-bondong mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Kita kembalikan ke topik awal, segalanya tergantung pada alasan apa yang mendorong seseorang untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, apakah benar-benar untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal terjun kedunia nyata, atau hanya sekedar gengsi agar status sosial dalam masyarakat meningkat. 
Pendidikan Tinggi Bukan Untuk Mencari Kerja Ada hal yang harus menjadi sebuah renungan dari tujuan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk mencedaskan kehidupan bangsa, artinya setiap warga negara harus mampu menjawab setiap tantangan yang dihadapi bangsa, untuk itu, setiap generasi sudah harus mempersiapkan segala hal untuk terjun dalam masyarakat, tidak lagi hanya menunggu tapi sudah mampu membuka setiap peluang. Sehingga tidak akan ada lagi istilah pengangguran. (Mbloh, berbagai sumber)

Senin, 23 Agustus 2010

Download billing warnet gratis

Banyak software billing warnet yang saat ini di jual di internet, dan untuk memiliki download billing warnet software tersebut kita mesti merogoh kocek kita untuk menggunakan nya.

Ya paling tidak untuk download billing warnet uang ratusan ribu sudah keluar dari kocek kita lah , tapi sebenernya kita juga bisa download billing warnet dimana software billing warnet gratisan yang dapat kita gunakan dan kita distribusikan secara bebas.

Nama software ini adalah “indoMog”, IndoMog adalah billing warnet opensource, jadi kita dapat download billing warnet secara gratis juga memiliki official website di IndoMog.Com, nah dengan software ini kita bisa lebih mudah memantau jumlah pemakaian komputer warnet.

Tidak hanya sebatas tarif warnet saja, tapi IndoMog ini pun bisa melakukan transaksi voucher game, maka nya IndoMog pun memiliki Officialweb yang berguna untuk melakukan transaksi dan tanya jawab (ada forum diskusi).

Dengan kita mendownload billing warnet gratis ini maka kita dapat memperoleh feature-feature yang ada pada Software billing IndoMog, feature dari billing warnet ini adalah sebagai berikut:

Fungsi Member/keanggotaan dalam rental warnet yang terbagi jadi 4:

Packet Member, Prepaid Member, Personal Member, Voucher Member

Fungsi dalam Tarif dan Biaya:

Konfigurasi secara flexible (sangat dinamis)

Generate Voucher dan Paket

Tarif per Menit

Tarif berdasarkan waktu penggunaan (Happy Hour)

Setting Packet & Voucher

Remote Tools/Fungsi ke client dari server:

Meng-Shutdown komputer Client

Me-Lock satu komputer Client/Banyak Client.

Windows Lock Client

Logout Client dari administrator

Mengirim pesan ke client komputer/Chatting

Transfer data Client

Peringatan waktu dan jumlah pemkaian untuk client

Active Watch Client

Log User

Restart Komputer Client

Report/Laporan dari pembelian/penjualan voucher:

Report total pendapatan per tahun/bulan/hari

Laporan pendapatan dari tiap user/operator

Laporan voucher & packet

Point Of Sales

Product List

Pembelian

Penjualan

Laporan pembelian

Laporan penjualan

Billing of Sales Report

Laporan persediaan

Nah, dalam hal ini memang banyak parameter yang bisa kita setting, tapi jika untuk warnet yang belum support game online maka settingan report untuk billing voucher tidak perlu di setting.

Untuk download silahkan klik link di bawah ini.



Sabtu, 21 Agustus 2010

Cara Cepat Mengatasi Sendawa/Cegu'an

Kadang kalau kita makan terburu-buru atau mengalami kesulitan saat menelan suatu makanan yang agak keras, terjadi penyumbatan aliran udara yang menyebabkan kita bersendawa. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan cegukan. Bila saat itu terdapat air minum yang berlimpah, sendawa bisa dengan mudah dihilangkan. Namun bagaimana bila kita mengalami sendawa yang cukup lama? Pernah terjadi di Musholla kami, seorang jamaah yang dari rumahnya sudah bersendawa. Dibawa jalan kaki ke Musholla pun tidak menghilangkan sendawanya. Bahkan selesai menunaikan sholat berjamaah pun sendawanya tidak hilang juga. Teringat suatu tip yang subhanallah sangat manjur, akhirnya kusampaikan lah cara mengatasi sendawa dengan melakukan salah satu gerakan sholat. Aku minta beliau untuk berdiri dan melakukan posisi ruku’ sebagaimana kita ruku’ dalam sholat. Saat kita ruku’ kita menahan nafas, semampunya. Bila sudah selesai, coba berdiri sempurna [i'tidal] dan tunggu sebentar untuk memastikan apakah sendawanya hilang apa belum. Biasanya, dalam sekali ruku’ dan menahan nafas sendawa bisa hilang, namun bila belum juga, silakan diulangi gerakan seperti itu lagi. Pengalaman pribadi, tidak sampai tiga kali melakukan hal ini sendawa insyaAllah hilang. Benar-benar suatu cara yang mudah dan efisien dalam menghilangkan sendawa. Pengen coba?
Silakan cegukan dulu, hehehe..

Renungan Ramadhan

EMOGA RAMADHAN MEMBAWA SERIBU KEBERKATAN &
SEMOGA SYAWAL MEMBAWA SERIBU KERAHMATAN
Assalamualaikum..
Renungan untuk teman2ku,
Ramadhan Mubarak!
Selamat Datang Bulan Ramadhan…
Do’a Malaikat Jibril:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Maka Rasulullahpun mengatakan amin sebanyak 3 kali. Dapat kita bayangkan, yang berdoa adalah Malaikat dan yang mengaminkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.
Tanpa Disedari
11 bulan
banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan tak semua menyejukkan,
11 bulan
banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan tak semua menyenangkan,
11 bulan
banyak keluhan, kebencian, kebohongan menjadi sebahagian dari diri,
saatnya istirehat dalam “perjalanan dunia”
saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,
saatnya menikmati indahnya kemurahanNya
saatnya memahami makna pensucian diri
Selamat menunaikan Ibadah Puasa
bersama kita leburkan kekhilafan,
Semoga dengan puasa mempertemukan kita
dengan Keagungan Lailatul Qadar
dan kita semua menjadi pilihanNya
untuk dikabulkan doa-doa
dan kembali menjadi fitrah
“Selamat Berpuasa kepada semua”…
Wassalam

Selasa, 17 Agustus 2010